Amang Oi!

Macam disambar petir!.
Sekelebat kabar tentang kasus Plagiat.

Silahkan kawan buka kedua link situs ini:

Jurnal bogor
Doa Lelaki yang Kehilangan Ibu oleh Khrisna Pabichara

DAN Lampung Pos Oleh Y. Wibowo

silahkan kawan menilai sendiri...


NURANI KOMA ( Sebuah puisi berantai keluarga KOMA)

NURANI KOMA

Tergores di dinding sukma
Untuk mengukir sebuah sejarah
Dari, oleh dan untuk kata aku hidup : atas nama Tuhan ...
Suci dari lapak niat tulus kita memulai


Hai kawan... niat itu adalah tujuan
Cukuplah karyamu sebagai tanda penulismu



Hati tetap menyatukan tujuan kita
Untuk tetap berjalan dalam awang-awang
Meraih mimpi hingga pasti
Meski angan terpenjara kalbu



Bangkitlah teman, walaupun terpendam jauh di dasar
Walau banyak rintangannya
Tekadmu tak kan pernah rentang
Menuju mentari di ujung senja
Jendela dunia terbuka luas
Taparkan senyum diraut wajah murung



Kita mengukir sejarah dan bersejarah
Unjuk gigi pada dunia
Satukan hati membuat lazuardi lebih indah


DuniaKoma UMN, 08 Januari 2010

Struktur Organisasi KOMA



KOMA UMN 2010


Tanggal berdiri KOMA :
09 Januari 2010
Di deklarasikan oleh keluarga KOMA. disaksikan oleh pak Buang Agus Setiawan dan ditandatangani oleh Kak Hasan Al-Banna bertempat di
Punggung UMN Medan.



Penasehat:

Hasan Al Banna


Staff Ahli :

Dani Sukma Agus Setiawan 'KOMPAK'
Rudi Sartono Saragih 'KOMPAK'



Ketua KOMA : MUHAMMAD ANHAR 'HUSYAM'

Wakil Ketua KOMA : EL-SURYA

Sekretaris KOMA : TRI PERTIWI

Bendahara KOMA : NURMAYANI


Koordinator - koordinator yang membidani kegiatan-kegiatan KOMA UMN .

- Koordinator Publikasi dan Dokumentasi (KOMPLIKASI KOMA )

WULANDARI PERSIANI


- Koordinator Humas ( KOMAS KOMA ) :

WINDA ANDARINI & FARIDA HANUM


- Koordinator Celoteh Karya ( KOLOK KOMA ) :

ZULFAN & TIFLATL HUSNA


- Koordinator Majalah Dinding (KOMIDI KOMA )

Zulfa Indriyani & 1.RIA FRANSISKA P


- Koordinator ARSIP Karya ( KOAR KOMA ):

SITI ANDINI


MOTO : LINGKAR PELANGI SESUDAH HUJAN !

Antologi Cermin


Inilah Antologi Cerpen yang lahir dari kreativitas para mahasiswa Sumatera Utara . Cerpen-cerpen dalam Antologi “Cermin”, diangkut dari hasil seleksi Gelar Kompetisi Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Sumatera Utara....
[ Rebana, Analisa, 20 Desember 2009 ]

Di akhir 2009 kemarin Karya keluarga KOMA Sudah Ada Yang di Bukukan. Dimuat Dalam Antologi Cerpen “CERMIN”. Antologi “Cermin” ini memuat 24 Cerpen. Cerpen ‘Pak Uban’ karya anak KOMA/KOTAMAYA : Kakanda Muhammad Anhar ‘Husyam’ masuk 6 cerpen terbaiknya, tepatnya terbaik ke 4. Ke enam cerpen ini layak jadi penopang utama Antologi “CERMIN”.

Kawan..! Tahukah saingannya ? karya mahasiswa/i Sastra ( dari USU, UNIMED,UMSU dll )
yang tentunya sudah malang melintang di belantara sastra dan lebih dahulu berkomunitas.
Yakinkanlah diri :
Kau-Aku :KITA has been Uniquely,so Make our dream be true !


Salam kreativitas, inovatifitas dan berkarya tanpa batas..!!

Ini sebuah langkah baru, angin segar bagi kita [ di UMN – terlebih Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia - ] yang pada doyan nulis, ayo…ayo…kapan lagi impian kita itu terwujud ? ayo...siapapun kamu kawan, mari sama-sama kita berkembang, mengalir seperti air, memberi manfaat ke semesta raya ini, bukankah itu ciri manusia yang terbaik ?.


Yakinilah, menulis adalah kemuliaan, menulis akan membuat kawan lebih peka akan lingkungan, menulis juga bisa menjembatani ide-ide kawan yang – mungkin - selama ini beku dalam lemari otak. Gagasan hebat tak ada artinya tanpa tindak nyata sobat, impian besar dimulai dari langkah kecil, untuk mencapai tangga ke 100 kita tentunya perlu naiki tangga yang ke-1.

Ayo beranilah !, berbuat salah memang ga’ enak kawan, tapi jauh lebih ga’ enak lagi kalau Cuma berpangku tangan dan menunggu. Jadi, perkayalah diri dengan membaca ( buku, lingkungan, perilaku dll ) dan Bergabunglah dengan Komunitas yang mau memfasilitasi potensi luar biasa dirimu itu.

Seperti KOMA misalnya, adalah Komunitas bagi siapa saja yang ingin mengembangkan kemampuan menulisnya terutama tulisan fiksi.
Kami hanyalah mengajak, kawan.

Bila ini baik untuk kamu, ayo sama-sama kita masyarakatkan kegiatan baca dan karya,
Oya, bagi kawan yang ingin mengoleksi Antologi Cerpen “CERMIN” bisa hubungi mas Anhar : 0852 6270 0510 [ via sms ] .

“Ikatlah MAKNA dan Tinggalkan JEJAK nyatamu di Dunia” Ini Baru Awal jejak Sobat..!

dimuat di BULETIN KOMA Edisi PERDANA

BEGINILAH ALAM MENGAJARIKU

Jika ANDA adalah penulis pemula maka langkah awal yang ANDA harus lakukan adalah menuliskan sesuatu yang ANDA ketahui, apapun itu ...!


Langkah selanjutnya anda harus terus menulis sesuatu yang masih tersimpan di laci otak anda. Tuangkan dan biarkan orang lain yang menilai, sangat disarankan untuk ikut serta di KOMA, ada program untuk itu, apalagi anak KOMA kan melihat dari kacamata ‘kritis’ beda dengan penilaian umum.


Setelah penilaian anda dapat, yang PASTI kebanyakan mengatakan kurang baik, maka jangan malu untuk menerima dimana kekurangannya dan bagaimana sebaiknya. Yakinkan pada diri anda seorang penulis sukses yang terkenal saat ini dia juga pernah gagal.


Tapi, seorang penulis TERHEBAT menjadikan kegagalan itu untuk menumbuhkan semangatnya dan mematahkan keputusasaan yang ada dalam dirinya. Sehingga dia terus menulis,menulis dan menulis sampai di hari dimana ia tak bisa lagi menulis. olahlah kritikan tadi menjadi pujian, lagi-lagi KOMA digagas KHUSUS memfasilitasimu untuk lebih cepat melejitkan potensi menulismu agar kau berkibar lebih tinggi....


Tapi ingat menulis bukan mengharap pujian atau cepat puas dengan hasil yang diperoleh. Terus gali potensi anda. Temukan hal-hal baru - bisa lewat komunitas - yang bermanfaat untuk orang lain. Ketika hal ini anda lakukan anda sudah selangkah menuju penulis sukses.


Setelah anda merasa yang anda ketahui sudah tertuang dalam tulisan semua maka jangan berhenti menulis karena anda tidak tahu tentang sesuatu. Tapi coba beranikan dalam diri anda untuk bertanya pada diri anda “aku ingin menulis apa?” setelah pertanyaan itu terjawab maka carilah informasi tentang hal yang akan anda tulis.


Caranya bisa browsing data,penelitian,baca buku dll. Dalam hal ini jika anda berusaha sendiri maka anda harus menyiapkan mental anda dengan baik untuk menghadapi kejenuhan,kelelahan dan lain sebagainya. Tapi yakinkan kembali pada diri anda bahwa menulis itu akan membuat anda hidup ‘abadi’.


Jika anda berusaha secara berkelompok dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama –menulis seperti KOMA - maka anda akan lebih baik dalam menghadapi permasalahan yang muncul dan bisa membuat anda terus bersemangat untuk menulis. Bukankah sebatang lidi takkan mampu menyapu setumpuk ‘sampah’ ? Tapi lidi yang terangkai PASTI punya kekuatan untuk menyapu setumpuk,dua tumpuk atau bertumpuk-tumpuk ‘sampah’ ;-).


Sekali lagi jika anda lakukan langkah-langkah sederhana ini maka anda akan merasakan perubahan yang signifikan. Tapi, anda ingat selalu : Segala perbuatan tergantung pada niatnya dan niat itu di hati maka menulis juga perlu diniatkan setidaknya niatkanlah, menulis untuk berbagi sesuatu yang baik.


Sekarang ambil pena anda, ambil kertas anda lalu tulislah apa saja yang anda rasakan hari ini. Membiasakan diri menulis akan melatih otak anda untuk menuangkan sesuatu yang terpendam dalam dada. Legenda Sastra di Indonesia, Mochtar Lubis bilang seperti gini lho :
“menulis Cuma butuh bakat 1 % sisanya kemauan keras “. Lalu anda tunggu apa lagi? Segera ikut dalam barisan pengukir sejarah . Jika dia bisa mengapa anda tidak bisa ...?


“Jika anda tak mampu menyampaikan kebaikan melalui lisan dan perbuatan maka sampaikanlah kebaikan melalui tulisan lalu tersenyumlah karena hidup anda adalah manfaat.”

* Tulisan ini dimuat dalam Buletin KOMA Desember 2009

saat lingkar pelangi muncul sesudah hujan

Moto Keluarga Koma - lingkar pelangi sesudah hujan -

Adalah puisi karya Zulfa -yang waktu itu- ikut seleksi keluarga KOMA. ditulis disela-sela sibuknya mau ujian.

setelah berembuk dengan staff ahli KOMA dan dua Penggagas KOMA, maka puisi ini :

MANTAP KALI BAH ....!!!
okelah kalau begitu .......

Jepretan keluarga KOMA


photo:
Ga serius2 amatlah ... santai saja, ini pelatihan super nggak kaku...maknyus..!
mantap kali kak hasan bawa materi...
okey babget gitu... ;-)
















photo :

Bedah karya Perdana KOMA , bareng kak Dani dan Rudi - yang didatangkan langsung dari Sipolin Pematang Siantar ... membawa sekarung Jeruk nan maniez .....
mantap ...Bah...!!

tampak serius keluarga KOMA nih ....



























photo :


Jepret bareng dulu ah .....
Beratap langit
berdinding angin .. .
diatas punggung UMN


nyeees....!~





Photo :






















KAK HASAN

ON THE 'PUNGGUNG UMN'
disampingnya pak Buang Agus Setiawan - dosen yang luar biasa antusiasmenya pada kreatifitas mahasiswa - , kak Anhar - jaket coklat - dan Zulfan -baju hitam - tampak serius menyimak .


VISI MISI KOMA

KOMA a.k.a KOTAMAYA

( Komunitas pecinTA MembacA & berkarYA )

Rumahnya penulis muda Kreatif, inovatif, Aktif baca & menulis

VISI: Menjadi komunitas yang mampu meningkatkan minat membaca dan menulis generasi muda, memfasilitasi penulis-penulis muda Sumatera Utara untuk maju menjadi penulis produktif yang karyanya layak muat di media.

MISI : Menyelenggarakan program-program kepenulisan seperti pelatihan menulis, diskusi buku, bedah karya, Membangun komunikasi dengan komunitas kepenulisan di tanah air. membangun media komunikasi dan sarana untuk berlatih menulis, membangun jaringan publikasi karya tulis.

SEJARAH TERBENTUKNYA KOMA

Perjalanan KOMA tak lepas dari sesosok mahasiswa yang gelisah... resah dalam mencari, mencari kawan yang sama-sama mau mengasah, mengasih dan mengasuh diri dalam dunia : menulis.

Muhammad Anhar Husyam .. sosok itu begitu lama terpaku merasa terasing di dalam kumpulan Mahasiswa yang – katanya – menggeluti bidang Sastra tapi – nyatanya -nggak nyastra.

Kak Anhar akhirnya menemukan kawan itu saat berjumpa dengan Lilik Suryadi / El-Surya, keduanya acapkali berjumpa membincangan nasib sendiri dan akhirnya mengerucut pada gagasan untuk membuat kumpulan mahasiswa yang punya kesukaan yang sama. Tapi Semua hanya sekedar cakap-cakap saja, tak direalisasikan, banyak hal yang jadi kendala : Intinya masih ragu dan takut.

Momentum. Dan itulah yang terjadi pada dua sosok ini, setelah mengikuti pelatihan Menulis yang diadakan HMJ BSI SE SUMUT yang mendatangkan sastrawan terkenal seperti : M.Raudhah jambak, Idris pasaribu, Safruddin Lubis, Suyadi San dan tentunya kakanda Hasan Al Banna membuat kedua anak Bahasa dan Sastra Indonesia ini menjadi jauh lebih akrab.

Selepas pelatihan itu ada Follow Up yaitu kompetisi menulis, “Bila karyanya bagus maka akan dibukukan” jelas panitianya Melihat kesempatan ini, Kak Anhar dan Kak EL jadi lebih sering bertemu, di warung bakso, halte bis, bahkan di pinggir jalan keduanya masih terus saling kritik karyanya masing-masing dan saling motivasi tentunya.

Lalu lewat email : beneranada@Gmail.com. Kak Anhar mengirimkan karya-karya itu.

Tiba pengumuman beberapa bulan kemudian bertempat di UISU, alhamdulillah salah satu karya mereka dimuat dalam antologi ‘Cermin’ dan terasa begitu spesial karena masuk 6 terbaiknya. Euforia mengangkasa karena kata pengantarnya di isi oleh kak Hasan Al Banna, seorang penulis yang jadi idola banyak generasi muda. Dimuatnya Cerpen ‘Pak Uban’ dalam antologi Cermin’ meyakinkan Keduanya – terlebih Kak anhar - untuk lebih – mau - peduli pada adik-adik kelas, pada kawan-kawan yang punya asa untuk sama-sama mengasah diri dalam dunia: menulis.

Maka digagaslah komunitas yang pada awalnya bernama KOTAMAYA ( komunitas pecinta membaca dan berkarya ), Kata KOTAMAYA sendiri diusulkan oleh kak Anhar, dan keduanya sepakat akan hal itu. Perbincangan mereka untuk komunitas ini lebih sering di warung atau di halte, berdua mereka selama dua bulan bergerilya dibalik layar dengan menggunakan nama pena Emha dan EL, sebuah strategi untuk mengetahui siapa saja mahasiswa yang ingin mendalami dunia menulis.

Untuk misi ini, keduanya membuat event : BUBUR ( BUat BUku Rame2 ) dengan menempelkan brosur2 BUBUR di mading2 kampus yang kebanyakan masih kosong, jujur… modal utama saat itu hanya satu kata : nekat.

Singkat cerita... karya2 mahasiswa itu terkumpul dan hingga saat ini sekitar 50-an puisi ada dalam file KOTAMAYA. Tapi – maaf – karyanya masih sangat jauh dari yang diharapkan. Jadi karya yang terseleksi dan layak untuk dipublikasikan hanya sekitar 10-an saja . Maka program BUBUR hingga saat ini masih menggantung dan memerlukan pemikiran ulang.

November akhir. Lokasi di Taman Budaya, Sekretariat KOMPAK, kak Anhar bermaksud hendak mengambil buku Antologi ‘Cermin’, disana ia bertemu dengan Pak Antilan Purba, Ketua KOMPAK: Sri Rizki handayani, Ketua HMJ BSI SE SUMUT : Budianto , dan penggagas KOMPAK: Dani Sukma.

Dengan Dani Sukma, Kak anhar ngobrol sana – sini seputar dunia menulis dan masalah2 seputar komunitas menulis, ada sinyal dukungan untuk merealisasikan komunitas penulis di UMN ini. Maka berangkat dari situ, awak KOTAMAYA yang cuman dua orang itu harus bolak-balik dari kampus depan ke kampus belakang, curi-curi jam kuliah.. hanya dengan asa : bahwa yang KAMI perbuat ini adalah BENAR dan JAUH lebih BERMARTABAT dan BERMANFAAT ketimbang duduk manis di kursi mendengar perkuliahan yang kering .

Satu SMS dari Kak Dani Sukma yang terus menyengat awak KOTAMAYA untuk terus mobile :

“ Utamakan yang lebih utama, Cita-cita muliamu akan terwujud jika kaderisasi penulis di komunitasmu telah lahir …. “

Sejatinya, dasar dibentuknya Komunitas ini adalah sebagai wadah bagi mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UMN untuk tidak menjadi sosok guru yang munafik di masa depan. Sosok yang seutuhnya bisa di gugu dan dituru dalam empat aspek keterampilan berbahasa – Menyimak, berbicara, membaca dan menulis .

Tapi karena antusiasme dari kawan2 di jurusan lain yang begitu besar, maka menimbang untuk membuat komunitas ini lebih berwarna layaknya pelangi, maka jurusan manapun, organisasi Siapapun dan agama apapun … bisa bergabung dalam komunitas ini, komunitas ini di dasari untuk memfasilitasi semua mahasiswa yang berkeinginan menulis, tak ada dikriminasi, urgensi parsial yang hanya mementingkan golongan tidak berlaku di sini, Keluarga KOMA di sini semua saling menghormati dalam satu Keluarga.

Dua minggu terakhir pada bulan desember 2009, dalam rencana pelatihan perdana KOTAMAYA yang akan di isi Kak Dani Sukma Agus Setiawan. Kak Anhar dan Kak EL mulai menyambangi ke adik2 kelas di semester I, alasan logis pada saat itu meyakini bahwa mahasiswa2 baru ini belum terlalu banyak terkontaminasi kebiasaan ngampus yang ala kadarnya… dan terbukti Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia yang baru masuk ini, jauh lebih dewasa dari kakak stambuk mereka, teringat kata “ kedewasaan bukan dilihat dari umur…. “ teman2 dari jurusan lain LEBIH LUAR BIASA LAGI karena mau menyingsingkan ego untuk merelakan diri melebur dalam lingkaran pelangi KOTAMAYA .

Berjumpa dengan pemikiran Catur karya KOMPAK, terutama kak Dani Sukma, bagi kak anhar dan kak El adalah sebuah keberuntungan yang sangat disyukuri, banyaknya masalah seringkali terhapus oleh motivasi2 beliau. Atas masukan2 beliau, KOTAMAYA akhirnya disingkat menjadi KOMA yang berarti tak akan berhenti melaju karya terus menggurat makna hingga tak ada lagi yang tersisa.

Maka, pada hari kamis… tanggal 31 Desember 2009, pelatihan perdana KOMA untuk umum berlangsung, Kak Dani Sukma menjadi pemateri dengan tema : Nobility of Writing . alhamdulillah pesertanya membludak hampir 40 orang.

Dan selanjutnya ...kemarin hari Jum’at, seleksi KOMA Angkatan I sukses mengantarkan 23 Mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan menjadi bagian dari KELUARGA KOMA, Artinya ke-23 ditambah kak anhar dan kak El jadi 25 mahasiswa , MEREKA SEMUA ADALAH PENDIRI KOMA.

KOMA bukanlah milik kak Anhar atau kak El, tapi milik Keluarga KOMA, Milik kita wahai Mahasiswa yang cinta baca dan karya !. MILIK EngKau WahAi :

PARA PENARI MAKNA DI LINGKAR PELANGI.


Dan hari ini ... di tempat ini ... tanggal 09 Januari 2010 akan dideklarasikan Berdirinya KOMA disaksikan dan ditandatangi kakanda Hasan Al Banna

maka KOMA sudah terlahir di belantara Sastra Dunia


-- 0 ---

SEMOGA K' KOMA jadi sebenar2 KOMA yang benci TITIK !